Sabtu, 06 Oktober 2012

RUANG LINGKUP MANAJEMEN II


Peranan Manajemen, Manajer dan Organisasi
            Manajemen, manajer dan organisasi memiliki hubungan yang saling berkaitan, dalam sebuah organisasi perusahaan ada manajer yang memanajemen organisasi dari perusahaan tersebut agar dapat berjalan dengan baik.
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama.
Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.

Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
  1. Peran Interpersonal
    Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
    - Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
    - Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
    - Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
  2. Peran Informasi
    Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
    - Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
    - Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
    - Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
    3. Peran Pengambil Keputusan
    Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
    - Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
    - Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
    - Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
    - Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

2. 2 Tujuan Manajemen
            Segala sesuatu dibentuk pasti ada tujuannya, baik tujuan yang positif atau negative. Demikian halnya dengan manajemen yang memiliki tujuan sebagai berikut :
  • Terwujudnya suasana kerjas yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota
  • Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
  • Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi bekerja para anggota serta tertunjngnya kopetensi manajerial para atasan dan anggota sebagai manajer.
  • Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi.
  • Terbekalinya tenaga profesional dengan teori tentang proses dan tugas administrasi kepemimpinan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen).
  • Teratasinya masalah mutu pekerjaan karena 80% adalah mutu para pekerja disebakan karena manajemen.
Berdasarkan tujuan tersebut dapat dipahami bahwa manajemen memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sejak awal.













2.3 Proses Manajemen
         

Manajer melakukan kegiatan  Planing, Organizing, Leading dan Controling melalui peranan yang harus dilakukan antar pribadi (hubungan interpersonal) yang sangat membantu melaksanakn tugas pekerjaan, pemberian informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan pekerjaanya terutama informasi mengenai policy perusahaan (informational role) dan peranan ketiga yang harus dilakukan oleh seorang manajer yang tidak kalah pentingnya adalah cara manajer mengimplentasikan suatu keputusan perusahaan dalam kegiatan perusahaan (Decesion Role)





Ketiga peranan yang harus dilakukan oleh seorang manajer akan selalu dan harus ada di setiap jenjang manajemen dalam struktur organisasi, baik di posisi manjaer puncak, madya atau lini. Perbedaanya hanyalah terletak pada wewenang dalam mengambil keputusan dimana semakin ke atas seseorang dalam kedudukannya pada posisi organisasi maka semakin besar kewenangannya mengambil keputusan.
Jenjang manajer dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
  1. Top Manajer atau manajer puncak meliputi manajer yang diduduki di dewan direksi atau Chief Executif Officer (CEO) dengan tugas menyusun rencana perusahaan maupun pengelolaan harta kekayaan perusahaan.
  2. Middle Manajer atau Manajer Madya disebut sebagai manajer administrasi yang meliputi manajer – manajer divisi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasionil rencana yang telah disusun oleh Top Manager.
  3. Manajer Lini Operasional bertugas mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional yang telah dilakukan oleh karyawan sehari – hari. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).


2. 4.Fungsi – Fungsi Manajemen
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.

Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu :
1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”, proses manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
• Pelaksanaan (Activating).
3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
• Pengarahan (Directing).






Berikut ini penjelasan dari masing – masing fungsi di atas :
1.      Fungsi perencanaan
Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentmg apa yang perlu dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.
2.      Fungsi pengorganisasian
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
Ada empat bagian penting dalam pengorganisasian yaitu :
1)      Staffing
Staffing merupakan suatu kegiatan yang melakukan pembagian kelompok -kelompok kerja menurut jenisnya beserta pengisian orang – orang yang sesuai dengan keahliannya.
2)      Delegation of Authority
Yaitu pendelegasian wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai dengan struktur organisasi maupun kedudukan bawahan/kemampuan bawahan.
3)      Departementasi
Yaitu pengelompokan kegiatan – kegiatan yang sejenis untuk kemudian dipisahkan dengan kegiatan yang lainnya dimana diantara pengelompokan kegiatan tersebut tetap terjalin koordinasi dalam bekerja sama.
4)      Personalia
Kepegawaian ini sangat penting dalam hubungannya dengan para bawahan baik hubungan yang bersifat formal (sesuai dalam struktur organisasi) maupun informal (timbul karena kebutuhan sosialisasi diri anggota).

  1. Fungsi pengarahan
    Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.

Ada berbagai cara seorang pemimpin bias mengarahkan bawahannya dimana bawahan dapat melaksanakan pekerjaan tanpa adanya sikap mendua karena pertentangan atasan dari berbagai bagian. Cara – cara yang biasa dikenal adalah sebagai berikut :
1)      Pengarahan dilakukan dengan memberikan informasi yang diperlukan terutama yang berhubungan dengan masalah yang di hadapi karyawan. Pengarahan ini biasanya dilakukan terhadap karyawan baru.
2)      Pengarahan dengan cara memberikan perintah yang harus dilakukan oleh bawahan. Perintah tersebut dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan dimana perintah tersebut perlu untuk dimengerti secara baik oleh atasan maupun bawahan.
Peranan seorang atasan sangat diperlukan dalam memberikan pengarahan kepada bawahan, karena dengan peranan atasan yang fleksibel diharapkan bawahan dapat bekerja secara efesien tanpa ada rasa keengganan yang dimunculkan.
Ada dua hal yang menunjang agar bawahan dapat bekerja lebih giat dan efektif, yaitu :
1)      Komunikasi
Komunikasi ini terutama komunikasi yang bersifat intern khususnya komunikasi antara atasan demgan bawahan.
2)      Motivasi
Faktor lain disamping terciptanya komunikasi yang menguntungkan adalah motivasi terhadap bawahan juga diperlukan. Motivasi merupakan pemberian dorongan dari atasan yang dapat mempengaruhi sikap mereka sehingga bersedia menjalankan tugas – tugas yang selaras dengan tujuan organisasi. Motivasi yang berhasil dari atasan dapat mrndorong kreatifitas karyawan dalam bekerja maupun dalam pemecahan masalah yang dihadapi bawahan.
  1. Fungsi Pengkoordinasi
    Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan itu harmonis. terarah dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan bersama. Koordinasi dengan demikian sangat diperlukan dalam organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Agar koordinasi dapat terlaksana dengan baik, setelah manajer melakukan fungsi perencanaan, pengarahan dan pengorganisasian maka seorang manajer harus menciptakan suasana atau lingkungan kerja yang mendorong terlaksananya koordinasi, misalnya : memberikan latihan atau training, memilih karyawan yang terampil, menciptakan suasana kerja yang nyaman dan sebagainya.
  1. Fungsi Pengawasan
    Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan membawa kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan. Fungsi pengawasan biasanya dilakukan dengan membandingkan segala sesuatu yang dilakukan dengan standard – standard yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi pengawasan memiliki tiga kegiatan yang harus dilakukan, yaitu :
1)      Menetapkan standard yang dipakai
Standard ditetapkan berdasarkan pada kemampuan orang bekerja secara normal, baik normal secara kualitatif (normal menurut pandangan umum, langsung, pimpinan) maupun normal secara kuantitatif (bias diukur melalui standard jam kerja, pendapatan, investasi)
2)      Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standard
3)      Melakukan koreksi
Dalam koreksi disini sudah ditelaah masalah – masalah yang dihadapi, analisa dan pemilihan alternative yang memungkinkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan kegiatan.


Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda-beda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya, belum lagi dilihat dari jenis organisasinya.
Berdasarkan operasionalnya, manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi:

  1. Manajemen SDM
  2. Manajemen Produksi
  3. Manajemen Pemasaran
  4. Manajemen Keuangan
Penjelasan dari masing – masing fungsi di atas adalah :
  1. Manajemen Sumber Daya Manusia
    Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang kita jalankan & bagaimana SDM yang terbaik tersebut dapat terpelihara & tetap bekerja bersama kita dengan baik.
  2. Manajemen produksi
    Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang se-efesien mungkin.
  3. Manajemen pemasaran
    Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen, & bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
  4. Manajemen keuangan
    Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis, yaitu diukur secarra profit.



  1. Manajemen informasi
    Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang berjalan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.

2. 4. 1 Peran dan Keterampilan Manajemen
Seorang manajer harus memiliki dan mampu mengembangkan ketrampilan Teknis, Hubungan Manusia, Konseptual dan Pengambilan Keputusan serta Pengelolaan Waktu.

  1. Ketrampilan Teknis
    Ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas khusus.
  2. Ketrampilan Hubungan Manusia
    Ketrampilan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain
  3. Ketrampilan Konseptual
    Ketrampilan terkait dengan kemampuan untuk berpikir pada hal-hal yang abstrak, mendiagnosis dan menganalisis situasi yang berbeda dan memandang jauh kedepan.
  4. Ketrampilan Pengambilan Keputusan
    Kemampuan dalam identifikasi masalah, dan menentukan langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah.
  5. Ketrampilan Pengelolaan Waktu
    Ketrampilan yang berkaitan dengan pemanfaatan waktu secara produktif.

Sumber :

Hasibuan, 2005. Dasar-dasar manajemen,  Jakarta : Bumi Aksara

http://Manajemen menentukan keberhasilan// Written by Mr.Ndy on February 17, 2009 – 9:05 pm

Silalahi, 1996, Pengantar manajemen , teori dan praktek Jakarta : Rineka Cipta

Siswanto, HB.Dr. 2007. Pengantar manajemen¸ Jakarta : Bumi Aksara

 Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962).Hlm.15-19
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132
D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.Hlm. 56
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89
Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4
WS, Winkel. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.Hlm.75


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi pengunjung silahkan berkomentar, komentar anda adalah amal kebaikan yang akan dicatat oleh Tuhan YME.